Sakit kepala adalah rasa sakit atau nyeri di kepala, yang bisa muncul secara bertahap atau mendadak. Nyeri bisa muncul di salah satu sisi kepala, atau di seluruh bagian kepala. Sakit kepala bisa membuat kepala terasa berdenyut, atau seperti terlilit kencang oleh tali.
Sakit kepala bisa terasa ringan hingga berat, dan dapat berlangsung beberapa jam hingga berhari-hari. Umumnya sakit kepala dapat diobati dengan obat-obatan antinyeri yang dijual bebas. Namun untuk sakit kepala yang dipicu oleh penyakit serius, diperlukan penanganan lebih lanjut.
sakit kepala - Alodokter
Perlu diketahui, sakit kepala merupakan salah satu gejala yang umum dialami penderita COVID-19. Oleh karena itu, jika Anda mengalami sakit kepala, baiknya segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi.
Gejala Sakit Kepala
Gejala sakit kepala adalah sakit atau nyeri di kepala, yang bisa menyebar ke wajah, leher, dan bahu. Rasa nyeri juga mungkin bisa lebih dominan di bagian kepala tertentu, seperti dahi, sisi kepala kiri atau kanan, atau belakang kepala. Penglihatan penderita juga dapat menjadi buram, serta lebih sensitif terhadap cahaya dan suara.
Segera periksakan diri ke dokter bila sakit kepala disertai muntah, leher kaku, gangguan penglihatan, bicara kacau, atau kejang. Bisa jadi hal tersebut merupakan gejala dari penyakit yang berbahaya.
Penyebab Sakit Kepala
Sakit kepala terjadi akibat aktifnya saraf nyeri di kepala. Kondisi ini dapat dipicu oleh beberapa perilaku sehari-hari, seperti kurang tidur, telat makan, atau pilihan makanan yang kurang tepat. Sakit kepala juga dapat dipicu oleh sejumlah penyakit, antara lain sakit gigi, infeksi telinga, migrain atau migrain pada anak, hipertensi, atau tumor otak.
Diagnosis Sakit Kepala
Untuk mengetahui penyebab sakit kepala, penderita disarankan untuk memerhatikan perilakunya sehari-hari yang mungkin menjadi penyebab sakit kepala. Bila sakit kepala membuat penderita menjadi khawatir, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk mengetahui penyebab sakit kepala.
Pengobatan dan Pencegahan Sakit Kepala
Pengobatan sakit kepala tergantung dari penyebabnya. Bila tidak ada gejala lain yang berbahaya, sakit kepala dapat diredakan dengan obat-obatan yang dijual bebas, seperti paracetamol. Bila sakit kepala dirasa mengkhawatirkan, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.
Untuk mencegah sakit kepala akibat perilaku sehari-hari, terapkanlah perilaku hidup yang sehat, misalnya beristirahat dengan cukup dan rutin berolahraga. Sedangkan untuk sakit kepala akibat suatu penyakit, pencegahan yang terbaik adalah dengan mengobati penyebabnya.
Penyebab Sakit Kepala
Sakit kepala disebabkan oleh aktifnya saraf nyeri di kepala, baik akibat gangguan di kepala maupun bagian tubuh lain. Aktifnya saraf nyeri ini bisa dipicu oleh aktivitas zat kimia di otak, gangguan pada otot di kepala dan leher, atau gangguan pembuluh darah di kepala.
Penyebab gangguan tersebut dapat berupa perilaku atau gaya hidup, maupun suatu kondisi atau penyakit. Beberapa perilaku yang dapat memicu timbulnya sakit kepala antara lain:
- Konsumsi minuman beralkohol.
- Konsumsi minuman berkafein secara berlebihan.
- Kebiasaan mengikat rambut teralu kencang atau mengenakan helm yang sempit.
- Perubahan pola tidur atau kurang tidur.
- Telat makan.
- Kebiasaan merokok.
- Olahraga berlebihan, terutama yang dilakukan di dataran tinggi atau ketika cuaca sedang panas.
Sedangkan penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan keluhan sakit kepala, di antaranya:
Penyakit di otak
Contohnya adalah stroke, tumor otak, radang otak, meningitis, dan kelainan bentuk atau peradangan pembuluh darah otak.
Penyakit di area wajah
Penyakit yang dimaksud dapat berupa sinusitis, glaukoma, infeksi telinga, penyakit trigeminal neuralgia, sakit gigi, atau flu.
Penyakit di jantung
Contoh penyakit jantung adalah penyakit jantung koroner.
Gangguan mental
Gangguan mental ini dapat berupa gangguan panik, serangan panik, gangguan cemas, gangguan tidur, dan depresi.
Selain hal-hal di atas, ada juga sejumlah kondisi lain yang dapat mengakibatkan atau memicu sakit kepala, seperti:
Stres
Hipertensi
Berat badan berlebih.
Dehidrasi
Keracunan zat kimia
Cedera kepala
Konsumsi pil KB
Menstruasi.
Gejala Sakit Kepala
Gejala sakit kepala sangat beragam, mulai dari ringan hingga berat dan tak tertahankan. Durasi atau lama berlangsungnya sakit kepala juga bervariasi. Berdasarkan gejalanya, sakit kepala dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
Migrain
Gejala sakit kepala jenis migrain adalah nyeri yang berdenyut, dan sering kali hanya terjadi di salah satu sisi kepala. Nyeri akibat migrain bisa berlangsung mulai dari beberapa jam hingga tiga hari.
Sakit kepala cluster
Sakit kepala cluster adalah nyeri di kepala yang terjadi secara berulang dalam siklus tertentu. Nyeri bisa berlangsung dalam hitungan minggu atau bulan, kemudian nyeri akan hilang selama beberapa bulan atau beberapa tahun, sebelum muncul kembali.
Sakit kepala tegang
Sakit kepala tegang sering kali digambarkan seperti ada tali yang mengikat kencang di sekeliling kepala. Selain di kepala, nyeri bisa terjadi di leher dan di belakang mata, serta bisa berlangsung dalam hitungan menit hingga minggu. Sakit kepala tegang merupakan jenis sakit kepala yang paling sering terjadi.
Sakit kepala kadang juga dapat disertai oleh sejumlah gejala berikut:
Demam
Lemas
Mual
Pilek dan hidung tersumbat
Mata merah
Sensitif terhadap suara dan cahaya
Kapan Harus ke Dokter
Hampir semua orang pernah mengalami sakit kepala. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga penyakit yang serius. Bila tidak disertai gejala lain yang berbahaya, sakit kepala dapat ditangani sendiri dengan meminum obat sakit kepala yang dijual bebas, seperti paracetamol.
Namun, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter bila sakit kepala terjadi setelah terbentur atau kecelakaan, muncul mendadak dan terasa parah, atau disertai gejala berikut:
Muntah
Leher kaku
Badan terasa kebas
Bicara kacau
Penglihatan kabur
Sulit bicara
Sulit berjalan
Kejang
Diagnosis dan Pengobatan Sakit Kepala
Untuk mengetahui penyebab sakit kepala, perhatikan terlebih dahulu perilaku sehari-hari yang mungkin dapat menyebabkan sakit kepala, misalnya kurang tidur atau stres. Bila penyebabnya tidak jelas, berlangsung terus-menerus, dan terasa sangat mengganggu, sebaiknya keluhan ini diperiksakan ke dokter.
Dokter akan meminta penderita sakit kepala untuk mendeskripsikan karakteristik dan lokasi nyeri, tingkat keparahan, gejala yang menyertai, serta sudah berapa lama nyeri berlangsung.
Bila terdapat dugaan bahwa sakit kepala disebabkan oleh suatu penyakit, dokter dapat melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang berikut ini:
Tes darah
Prosedur ini bertujuan untuk memeriksa ada tidaknya infeksi yang bisa menyebabkan sakit kepala.
Pemeriksaan tekanan bola mata
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan sakit kepala disebabkan oleh glaukoma.
Uji pencitraan
Pemeriksaan dengan CT scan dan MRI dapat dilakukan untuk memeriksa apakah sakit kepala disebabkan oleh tumor atau kerusakan otak.
Fungsi lumbal
Prosedur ini dilakukan untuk mengambil sampel cairan otak dan saraf tulang belakang, untuk diperiksa dan mendeteksi adanya infeksi di otak.
Elektroensefalogram
Dokter saraf dapat melakukan pemeriksaan gelombang listrik otak (elektroensefalografi) jika sakit kepala disertai kejang.
Pengobatan Sakit Kepala
Pengobatan sakit kepala tergantung pada penyebabnya. Bila tidak ada gejala lain yang berbahaya, penderita dapat beristirahat dan mengonsumsi obat sakit kepala yang dijual bebas tanpa resep dokter, seperti paracetamol.
Namun bila terdapat gejala yang mengkhawatirkan atau sakit kepala terjadi secara berulang, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan mencari tahu penyebab sakit kepala Anda dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Ada bermacam-macam metode pengobatan untuk menangani sakit kepala, mulai dari konsumsi obat-obatan hingga operasi. Obat yang umum diberikan oleh dokter untuk meredakan sakit kepala adalah:
Ibuprofen
Paracetamol
Sumatriptan
Ergotamine
Pencegahan Sakit Kepala
Sakit kepala dapat dicegah dengan sejumlah langkah sederhana berikut ini:
- Tidur cukup dan teratur, 7-8 jam per hari.
- Makan teratur dengan gizi yang seimbang.
- Kurangi konsumsi minuman berkafein.
- Kenali dan hindari pemicu sakit kepala.
- Batasi konsumsi obat sakit kepala yang dijual bebas.
- Berolahragalah secara teratur, tapi jangan berolahraga secara berlebihan untuk menghindari sakit kepala setelah olahraga.
- Lakukan relaksasi
- Kelola stres dengan baik.
- Untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan sakit kepala tegang, sakit kepala cluster, dan migrain, dokter dapat meresepkan sejumlah obat berikut ini:
- Obat antiinflamasi nonsteroid
- Obat penghambat beta
- Antagonis kalsium
- Obat antikejang
- Obat antidepresan
- Kortikosteroid
- Obat pelumpuh saraf
- Obat pelemas otot
- Suntik botox
Sedangkan untuk mencegah sakit kepala yang dipicu oleh suatu penyakit, Anda dapat melakukan pencegahan terhadap munculnya serangan penyakit tersebut.
Ditinjau oleh : dr. Tjin Willy
Sumber: https://www.alodokter.com/