Type Here to Get Search Results !

PERBEDAAN FLU, SALESMA DAN COVID 19


Seiring dengan wabah COVID-19 yang menyerang Wuhan, China beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia menjadi khawatir. Apalagi kini telah ditemukan kasus pertama korona di Indonesia.  Bahkan, tidak sedikit menganggap penyakit yang dialaminya merupakan COVID-19 yang sedang marak diperbincangkan. Yuk kenali perbedaan Flu, Salesma dan COVID-19.

Perbedaan Flu, Salesma dan COVID-19
Tanda-tanda flu kerap datang secara tiba-tiba. Akan tetapi masyarakat bisa mengenalinya dengan mudah dengan beberapa gejala berikut. Demam di atas 100 derajat Farenheit atau di atas 37,7 derajat Celcius, nyeri hebat pada otot dan persendian, merasa lelah dan lemah dalam kondisi yang cukup parah, kulit menjadi hangat, memerah, mata merah dan berair, mengalami panas dingin, sakit kepala, batuk kering, sakit tenggorokan dan pilek.

Selain itu Salesma atau biasa dikenal dengan pilek, memiliki persamaan dengan flu. Hanya saja penyakit ini dimulai dengan gejala awal seperti sakit tenggorokan disusul dengan hidung yang mengeluarkan lendir (beringus berwarna bening dan berair), bersin-bersin, kelelahan dan batuk.

Meski memiliki kesamaan, namun COVID-19 memiliki tanda khusus yang efeknya sedikit lebih parah dibandingkan dengan flu dan salesma. Gejala virus corona seperti batuk, pilek, demam dan sakit tenggorokan. Pasien dengan infeksi akut atau berat akan timbul keluhan seperti sesak, batuk, demam dan ngos-ngosan. Gejala dari penyakit tersebut umumnya ringan dan tidak menimbulkan komplikasi.

Riset, Yuli Nurhanisah


Gejala Influenza atau Selesma? Ini Ciri-Cirinya

Gejala Influenza atau Salesma
Gejala influenza atau selesma? Ketika Anda bangun bersin, batuk, dan pegal-pegal, tidak bisa menggerakkan otot, bagaimana Anda membedakan gejala influenza atau selesma (common cold)?

Penting untuk mengetahui perbedaan antara influenza dan “common cold” atau selesma. Selesma / common cold adalah gejala penyakit pernapasan yang lebih ringan daripada influenza. Selesma dapat membuat Anda merasa tidak enak badan selama beberapa hari, sedangkan influenza adalah sakit yang dapat Anda derita selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Influenza juga dapat memiliki komplikasi yang serius seperti pneumonia dan rawat inap.

Apa Saja Gejala Selesma?

Gejala selesma  dimulai dengan sakit tenggorokan, yang biasanya hilang setelah satu atau dua hari. Gejala hidung pilek, dan hidung tersumbat, diikuti dengan batuk timbul pada hari keempat dan kelima. Demam jarang terjadi pada orang dewasa, tetapi demam ringan mungkin terjadi. Anak-anak yang terkena selesma cenderung mengalami demam. Dengan gejala selesma, hidung dipenuhi dengan lendir berair selama beberapa hari pertama. Kemudian, lendir akan menjadi lebih kental dan berwarna. Lendir yang berwarna adalah alami dan tidak berarti Anda memiliki infeksi bakteri, seperti infeksi sinus. Ratusan jenis virus berbeda dapat menyebabkan gejala selesma.

Berapa Lama Selesma Berlangsung?
Selesma biasanya berlangsung sekitar satu minggu. Selama tiga hari pertama Anda menderita gejala selesma, Anda menular. Hal ini berarti Anda dapat menularkan virus ke orang lain, Oleh sebab itu Anda disarankan untuk tetap di rumah dan istirahat cukup. Jika gejala selesma tidak membaik setelah seminggu, Anda mungkin mengalami infeksi bakteri, yang berarti Anda mungkin perlu antibiotik. Terkadang Anda mungkin tidak dapat membedakan gejala selesma dengan rinitis alergi atau infeksi sinus. Jika gejala pilek mulai dengan cepat dan membaik setelah seminggu, maka biasanya Anda menderita selesma, bukan alergi. Jika gejala pilek Anda tidak membaik setelah seminggu, tanyakan kepada dokter Anda untuk mengetahui apakah Anda menderita alergi atau sinusitis.

Apa Saja Gejala Influenza?
Gejala influenza biasanya lebih parah daripada gejala selesma dan datang dengan cepat. Gejala influenza termasuk sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, pegal-pegal dan nyeri otot, hidung tersumbat, dan batuk. Sebagian besar gejala influenza membaik secara bertahap selama dua hingga lima hari, tetapi tidak jarang terasa membaik selama seminggu atau lebih. Komplikasi umum dari influenza adalah pneumonia, terutama pada anak-anak, lanjut usia, atau orang dengan masalah paru-paru atau jantung. Jika Anda mengalami sesak napas, beri tahu dokter. Tanda umum pneumonia lainnya adalah demam yang muncul kembali setelah hilang selama satu atau dua hari. Sama seperti virus salesma, virus influenza masuk ke tubuh Anda melalui selaput lendir hidung, mata, atau mulut. Setiap kali Anda menyentuh tangan Anda ke salah satu area ini, Anda dapat menginfeksi diri Anda dengan virus, sehingga sangat penting untuk menjaga tangan bebas kuman dengan sering mencuci untuk mencegah gejala selesma ataupun influenza.

Bagaimana Membedakan Influenza atau Selesma?

Bagaimana Anda tahu jika Anda memiliki gejala influenza atau selesma? 

Gunakanlah termometer Anda. Gejala influenza sering menyerupai gejala selesma dengan hidung tersumbat, batuk, pegal, dan malaise. Namun selesma jarang memiliki gejala demam di atas 38.3 derajat celsius. Pada influenza, Anda mungkin akan mengalami demam lebih awal dan Anda akan merasa lebih sakit. Nyeri tubuh dan otot juga lebih sering terjadi pada influenza.

Kapan Saya Pergi ke Dokter?

Jika Anda sudah memiliki gejala influenza atau selesma, penting untuk menghubungi dokter Anda jika Anda juga memiliki gejala berat berikut ini:
  1. Demam persisten: Demam yang berlangsung lebih dari tiga hari dapat menjadi tanda infeksi bakteri lain yang harus diobati.
  2. Rasa menelan yang menyakitkan: Meskipun sakit tenggorokan karena influenza atau selesma dapat menyebabkan ketidaknyamanan ringan, sakit yang parah bisa berarti adanya radang tenggorokan, yang memerlukan perawatan oleh dokter.
  3. Batuk terus-menerus: Ketika batuk tidak hilang setelah dua atau tiga minggu, bronkitis bisa saja terjadi, yang mungkin memerlukan antibiotik. Sinusitis juga dapat menyebabkan batuk yang menetap. Selain itu, asma adalah penyebab lain batuk persisten.
  4. Hidung tersumbat dan sakit kepala yang persisten: Ketika selesma dan alergi menyebabkan penyumbatan pada saluran sinus, mereka dapat menyebabkan infeksi sinus (sinusitis).
  5. Jika Anda memiliki rasa sakit di sekitar mata dan wajah disertai keluarnya cairan hidung yang tebal setelah seminggu, Anda mungkin memiliki infeksi bakteri dan mungkin perlu antibiotik. Namun, sebagian besar infeksi sinus tidak memerlukan antibiotik.
  6. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu segera mendapatkan perawatan medis darurat. Pada orang dewasa, tanda-tanda krisis meliputi:
  7. Nyeri dada hebat
  8. Sakit kepala berat
  9. Sesak napas
  10. Pusing
  11. Kebingungan
  12. Muntah persisten
  13. Pada anak-anak, tanda-tanda tambahan darurat adalah:
  • Kesulitan bernafas atau bernafas cepat
  • Warna kulit kebiruan
  • Tidak minum cukup cairan
  • Kelesuan dan kegagalan berinteraksi secara normal
  • Rewel terus-menerus
  • Gejala yang membaik dan tiba-tiba memburuk
  • Demam dengan ruam
  • Bisakah Saya Mencegah Gejala Influenza atau Selesma?
Langkah pencegahan yang paling penting untuk mencegah influenza dan selesma adalah sering mencuci tangan. Mencuci tangan dengan menggosok tangan menggunakan air sabun hangat selama setidaknya 20 detik membantu menghilangkan kuman dari kulit. Selain mencuci tangan, Anda juga bisa mendapatkan vaksin influenza untuk mencegah influenza musiman. Dalam waktu dua minggu setelah mendapatkan vaksin, antibodi berkembang di dalam tubuh dan memberikan perlindungan terhadap influenza. Anak-anak yang menerima vaksin untuk pertama kalinya membutuhkan dua dosis yang diberikan satu bulan terpisah. Obat antivirus juga dapat membantu mencegah influenza jika Anda telah terpapar pada seseorang dengan gejala influenza.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.