Kulit merupakan organ terluas di tubuh manusia. Jika dibentangkan, kulit tubuh orang dewasa memiliki luas sekitar dua meter persegi — bisa menutupi sebuah pintu. Luasnya kulit kita berfungsi untuk melindungi setiap otot, jaringan, serta organ-organ penting dalam tubuh. Kulit juga berfungsi untuk membantu mengatur suhu tubuh sekaligus sebagai indra peraba.
Selain itu, kulit manusia juga berperan sebagai produsen vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang. Itu sebabnya kita harus selalu menjaga kesehatan kulit. Namun, apakah Anda sudah tahu dan memahami benar mengenai struktur anatomi kulit Anda sendiri? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Seperti apa anatomi kulit manusia?
Tebal-tipis dan warna-warni kulit bisa berbeda antar orang, tergantung dari banyak faktor — termasuk genetik, ras, usia, hingga jenis kelamin. Ada juga beberapa orang yang memiliki kulit lebih berbulu daripada yang lainnya.
Terlepas dari semua itu, pada dasarnya kulit terdiri dari 3 lapisan utama:
Epidermis
Epidermis adalah lapisan kulit pertama dan yang terluar, satu-satunya lapisan kulit yang bisa dilihat oleh mata telanjang. Anatomi kulit epidermis sebagian besar dibentuk oleh lapisan keratinosit, yang memproduksi keratin.
Epidermis itu sendiri kemudian dibagi lagi menjadi 5 lapisan, yaitu:
- Stratum basal: tempat produksi keratinosit yang utama
- Stratum spinosum: keratinosit yang terbentuk kemudian berikatan dengan sambungan interseluler yang disebut desmosom.
- Stratum granulosum: tempat sel-sel kulit menghasilkan lemak dan molekul lainnya.S
- tratum lucidum: berfungsi untuk memproduksi keratin yang lebih banyak
- Stratum korneum: lapisan epidermis teratas, yang tetap memproduksi keratin
Keratinosit biasanya membutuhkan waktu antara 30 sampai 40 hari untuk melakukan perjalanan dari stratum basale ke stratum korneum.
Ada juga 3 lapisan sel non-keratinosit yang menghuni epidermis, yaitu:
- Melanosit: bertanggung jawab dalam memproduksi melanin (pigmen pemberi warna kulit). Semakin banyak melanin yang diproduksi, warna kulit akan semakin gelap. Produksi melanin dipengaruhi oleh genetik Anda.
- Sel langerhans: berfungsi sebagai sel penghubung dan sistem pertahanan kulit
- Sel merkel: fungsinya sebagai salah satu reseptor kulit
Dermis
Dermis adalah lapisan kulit kedua setelah epidermis. Dermis berfungsi sebagai pelindung dalam tubuh. Strukturnya lebih tebal daripada dermis, meski hanya terdiri dari dua lapisan — lapisan papiler superfisial dan lapisan retikuler.
Lapisan retikuler jauh lebih tebal daripada lapisan papiler dan memiliki kumpulan serat kolagen.
Beberapa struktur sel yang dapat ditemukan di dermis, yaitu:
- Fibroblas: berfungsi untuk memproduksi kolagen dan elastin
- Sel mast: sel ini mengandung histamin granul yang berasal dari sistem kekebalan tubuh
- Pelengkap kulit: tempat berkumpulnya folikel rambut, kelenjar sebasea (kelenjar minyak), dan kelenjar keringat. Pertumbuhan kuku juga dimulai di sini.
Subkutan (hipodermis)
Lapisan hipodermis adalah lapisan kulit paling terdalam, yang juga sering disebut dengan lapisan subkutan atau subkutis. Lapisan subkutan mengandung lemak paling banyak untuk melindungi tubuh serta membantu tubuh untuk menyesuaikan diri dengan suhu luar. Hipodermis juga berperan sebagai pengikat kulit ke otot dan berbagai jaringan yang ada di bawahnya.
Namun jangan khawatir, lemak yang terdapat dalam lapisan ini tidak sama dengan lemak viseral yang jahat akibat gaya hidup yang buruk. Lapisan lemak dalam lapisan subkutan akan selalu berada di bawah kulit. Jumlahnya pun bisa bervariasi pada setiap individu tergantung dari komposisi lemak dalam tubuh.
Selain mengandung lemak, di lapisan ini juga terdapat banyak pembuluh darah.
Penulis: Karinta Ariani Setiaputri
Sumber: https://hellosehat.com/